Menyikapi meningkatnya kasus penipuan yang mengatasnamakan institusi militer, khususnya Komando Distrik Militer (Kodim) 1616/Gianyar, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali melakukan kunjungan kerja dan menggelar pertemuan bersama jajaran Kodim 1616/Gianyar pada Kamis, 10 April 2025. Pertemuan berlangsung di Lobi Markas Kodim 1616/Gianyar dan diterima langsung oleh Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1616/Gianyar, Mayor Arh Pande Made Sudarta, yang mewakili Komandan Kodim (Dandim) 1616/Gianyar.


Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda peninjauan lapangan oleh Asisten Pidana Militer (Aspidmil) Kejati Bali ke wilayah hukum Gianyar. Peninjauan dilakukan menyusul adanya laporan masyarakat terkait penipuan dengan modus order fiktif secara daring yang mencatut nama Kodim 1616/Gianyar.


Dalam sambutannya, Kasdim 1616/Gianyar menyampaikan keprihatinan atas maraknya praktik penipuan oleh oknum tidak bertanggung jawab yang mencoreng nama baik institusi. Ia berharap Kejati Bali dapat membantu proses penyelidikan lebih lanjut, khususnya dalam mengungkap motif serta jaringan pelaku.


“Kami sangat menyayangkan tindakan penipuan yang mencatut nama Kodim. Ini jelas mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi TNI. Kami berharap kerja sama ini dapat memperkuat langkah hukum dan menindak tegas para pelaku,” ujar Mayor Arh Pande Made Sudarta.


Ia juga menegaskan bahwa Kodim 1616/Gianyar telah mengambil langkah preventif, di antaranya dengan mengadakan kegiatan coffee morning bersama insan pers untuk menyampaikan klarifikasi serta mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap modus penipuan.


Menanggapi hal tersebut, pihak Kejati Bali menyampaikan apresiasi atas sambutan Kodim 1616/Gianyar dan menegaskan komitmennya untuk berkoordinasi dengan penyidik dalam mendalami laporan yang masuk. Meski proses pembukaan data rekening berada dalam wewenang pihak perbankan, Kejati Bali berkomitmen mendukung proses penyelidikan guna menjaga nama baik TNI di wilayah Gianyar.


Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Koordinator Kejati Bali Andre, S.H., M.H.; Kepala Seksi UHE dan Eksaminasi Bidang Pidana Militer Ni Ketut Hevy Yushantini, S.H., M.H.; serta sejumlah jaksa fungsional Kejati Bali yaitu Ida Ayu Nyoman Surasmi, S.H.; Dewi Agustin Adiputri, S.H., M.H.; Purwanti Murtiasih, S.H.; I Gusti Lanang Suyadnyana, S.H.; I Wayan Sutarta, S.H.; dan I Wayan Eka Pradita.


Dari Kejaksaan Negeri Gianyar turut hadir Kasubsi I Intelijen Dewa Ayu Sekar Vikanaswari, S.H.; Kasubsi II Intelijen Keenan Abraham Siregar, S.H.; Jaksa Fungsional Emma Aulia Yashinta, S.H.; serta empat orang staf intelijen lainnya.


Dengan sinergi antara aparat penegak hukum dan institusi militer, diharapkan upaya pencegahan serta penindakan terhadap modus penipuan yang mencatut nama institusi negara dapat berjalan lebih efektif dan maksimal.

Berita ini telah diperbaharui pada Kamis, 10 April 2025 20:37 WITA