Guna mengantisipasi kerugian petani akibat serangan hama tikus, para Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Koramil 1616-07/Payangan turut mendampingi pelaksanaan penelitian dan pendataan perkembangan hama tikus di wilayah persawahan Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Sabtu 17 Mei 2025 kemarin.


Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dengan sejumlah pihak terkait, termasuk instansi pemerintah kabupaten, penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan kelompok pekaseh setempat.


Pendampingan dilakukan di tiga desa, yakni Desa Buahan oleh Babinsa Serma I Putu Ariasa, Desa Kelusa oleh Serma I Wayan Yasa, dan Desa Kerta oleh Serda I Nyoman Lemuh. Penelitian lapangan difokuskan pada pengamatan langsung terhadap kondisi tanaman padi yang berpotensi terdampak oleh hama tikus.


Metode pengamatan dilakukan dengan pengambilan sampel secara acak terhadap satu rumpun batang padi di beberapa titik lokasi. Setiap batang kemudian diperiksa untuk menghitung tingkat kerusakan akibat serangan hama tikus.


Menurut hasil sementara, intensitas serangan bervariasi di tiap wilayah. Beberapa lokasi menunjukkan tingkat kerusakan yang cukup tinggi dan berdampak langsung terhadap hasil panen petani, sementara wilayah lain masih tergolong ringan.


Plt. Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (BPTPHBUN) Provinsi Bali bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, AA Putri Ari, serta Plt. Kabid Penyuluhan, Ni Nyoman Apriani, turut hadir dalam kegiatan tersebut.


Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pengendalian hama secara berkelanjutan. Rencana tindak lanjut mencakup pengawasan rutin dan pelaksanaan pengendalian terpadu agar serangan hama tikus dapat ditekan dan tidak merugikan para petani.


Pihak Dinas Pertanian mengimbau masyarakat tani untuk terus bekerja sama dengan petugas lapangan dan aparat desa dalam upaya perlindungan tanaman, terutama menjelang masa panen.